Menu Bar

Kamis, 31 Maret 2011

Hari ke-13 PKL

PKL hari ke-13 ini saya tidak mendapatkan pekerjaan apa-apa melainkan hanya melihat dan monitoring. Tetapi tidak hanya monitoring, kami juga melihat bagaimana proses pembuatan jalur untuk pelanggan. Karena pekerjaan setiap hari hanya membuatkan jalur untuk pelanggan sambil memonitor jaringan yang ada di area network Bogor dan sekitarnya untuk memastikan bahwa keadaan jaringan baik-baik saja.

Teman saya (Noordama) masih sedikit bingung dengan kajian yang akan dia buat. Akhirnya dia mencoba untuk bertanya dengan Pak Agus Susila mengenai judul yang akan diajukan untuk tugas akhir nanti. Sambil dijelaskan, sambil dicoba juga dari penjelesan Pak Agus. Kami semua memanfaatkan waktu kosong ini untuk membuat dan menyusun laporan tugas akhir.

Rabu, 30 Maret 2011

Hari ke-12 PKL

Hari ini kami diajak kembali ke tempat yang sama, yaitu ke Stasiun Pengendali Utama Satelit di Cibinong. Kami bertemu dengan tim Network Engineering on Site (NEOS) dari Telkom Gatot Subroto. Mereka merupakan salah satu tim yang bertugas untuk memantau dan mengambil data dari perangkat-perangkat yang aktif. Karena bisanya mereka hanya monitoring dari jauh tetapi belum pernah datang langsung untuk terjun ke lapangan.

Sambil tim NEOS bekerja dengan tugasnya masing-masing, kami melakukan instalasi kabel fiber optik kembali. Instalasi yang kami lakukan yaitu membuat jalur dari router ke switch metro. Saya pun bertanya, kenapa banyak sekali jalur fiber optik dari switch metro ke router? Jawaban dari salah satu karyawan Telkom (Pak Nian) yaitu, karena digunakan sebagai backup, apabila jalur yang satu mengalami gangguan, maka masih ada jalur yang lain yang dapat digunakan. Akibatnya bila kita hanya membuat satu jalur saja, maka jika terjadi gangguan akan sangat sulit untuk mengatasinya, dan pelanggan pun akan banyak yang komplain. Kemudian Pak Agus Susila yang melakukan monitoring dengan menggunakan putty. Dan kami (Pak Nian, Pak Farif, Laksmi, Noordama, Ridwan) melakukan tugas instalasi fiber optik dengan cara menarik dan menghubungkannyake perangkat.

Setelah selesai tugas kami di SPU, kami akan pergi ke STO Citeureup. Karena disana mengalami gangguan. Setelah diteliti lagi, memang benar terdapat gangguan akibat'y koneksi dari Citeureup ke Jakarta sedikit ada masalah. Pak Agus menghubungi orang yang akan memonitoring STO Citeureup, karena akan dilakukan maintenance pada switch metro ethernet. Setelah selesai maintenance pada switch, kami langsung kembali pulang.

Senin, 28 Maret 2011

Hari ke-11 PKL

Tak terasa sekarang sudah 2 minggu melaksanakan PKL di Arnet Bogor PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Saya merasakan kenyamanan untuk PKL di sana. Karena dari para pembimbing lapangannya, karyawannya, dan teman-teman baru yang saya temui begitu menyenangkan. Ingin rasanya saya bisa mendapatkan pengalaman lebih lama lagi. Merasakan lebih dalam lagi dunia kerja di sana. Waktu saya untuk melaksanakan praktek kerja lapangan sekitar 30 hari lagi. Praktek yang saya lakukan pada hari ini tidak melakukan apa-apa, melainkan hanya monitoring yang biasa dilakukan oleh karyawan Telkom. Seperti memantau keadaan port, membuat jalur untuk pelanggan, melihat keadaan jaringan metro Ethernet, dan maintenance.

Kemudian saya juga mulai menyusun laporan tugas akhir yang rencananya minggu ini harus selesai 1 bab. Karena ingin di revisi oleh dosen pembimbing kami. Semoga saja dalam penyusunan tugas akhir ini bisa lancar dan tidak ada halangan apa-apa.

Sabtu, 26 Maret 2011

Hari ke-10 PKL

Hari ke-10 saya dan teman-teman PKL menganggur kembali seperti biasa. Menunggu tugas dari karyawan Telkom. Tetapi pada hari ini saya mendapat pelajaran baru, karena saya melihat proses monitoring dengan menggunakan mikrotik. Dengan mikrotik lebih mudah untuk melihat semua aktivitas jaringan yang ada di Arnet Bogor. Tampilannya pun lebih mudah dilihat, karena kita hanya bisa melihat topologi dan info-info yang di dapat di Arnet Bogor.

Jumat, 25 Maret 2011

Hari ke-9 PKL

Hari ini benar-benar menyenangkan karena PKL hari ini kami mendapatkan pengalaman yang jarang kami temui. Kami diajak untuk menyelesaikan pekerjaan seperti biasanya, yaitu instalasi kabel fiber optik dan kabel UTP di Stasiun Pengendali Utama Satelit Telkom Cibinong.

Tugas kami yaitu memindahkan jalur fiber optik dari switch metro ethernet ke router. Jalur ini merupakan jalur yang mengirimkan paket data Trans 7 dan Trans TV ke jaringan VSAT yang akan disebarluaskan ke seluruh Indonesia. Oleh karena itu, kami harus melakukannya dengan sangat hati-hati. Kemudian dalam tahap pemindahan jalur ini, Pak Agus Susila akan memonitoring dari laptop untuk mengetahui keadaan dari masing-masing alat dan memberitahukan kepada kami untuk melakukan pemindahan jalur tersebut. Tidak sembarang mencabut kabel dan memasang kabel, karena kalau kita salah memasang berakibat fatal.

Kemudian setelah pemindahan kabel, kami mendapatkan tugas lagi untuk membuat kabel UTP. Kami semua saling membantu untuk membuat kabel UTP. Kabel yang akan kami buat yaitu kabel dengan jenis Straight (568A dan 568B) dan Cross. Setelah pembuatan kabel UTP selesai, kami akan instalasi kabel kembali dan menghubungkan dari switch ke router. Kemudian akan di cek kembali oleh Pak Agus Susila dengan melakukan monitoring. Monitoring yang digunakan dengan menggunakan aplikasi Putty dan secureCRT.

Rabu, 23 Maret 2011

Hari ke-8 PKL

Hari ini benar-benar menyenangkan tetapi ada juga sedihnya. Karena karyawan Telkom (Pak Taufik) di divisi Multimedia akan mutasi ke Semarang. Kemudian kami biasanya selalu diberikan materi jika kami sedang tidak ada pekerjaan. Sedih rasanya jika salah satu karyawan yang selalu ramai dan periang tersebut sudah tidak ada lagi di kantor Telkom. Saya hanya mengenalnya sesaat, tetapi saya sedikit mengetahui tentang dirinya. Dari hal-hal yang unik sampai yang tidak biasa dilakukan oleh orang lain. Semoga saya bisa bertemu kembali dengannya agar saya bisa belajar lebih banyak lagi dari pengalaman-pengalamannya.

Hari ke-7 PKL

Pada hari ke-7 PKL, saya dan teman-teman mendapatkan pekerjaan, yaitu instalasi kabel fiber optik dari switch metro ethernet ke router. Tahapan yang dilakukan sebelum melakukan instalasi fiber optik yaitu kita cek kualitas kabel tersebut dengan menggunakan laser source apakah jalur pada kabel fiber optik terputus atau tidak. Setelah pengecekan kabel selesai, barulah mulai instalasi kabel. Kemudian pada saat instalasi kabel, laser source sangat berguna sekali untuk menentukan kabel tersebut dapat terhubung ke port yang telah disesuaikan. Tetapi kami mendapatkan kendala setelah instalasi kabel, ternyata pada saat di cek menggunakan laser source, kabel pada fiber optik ada yang putus, sehingga kami harus mengganti kembali kabel fiber optik.

Setelah instalasi kabel fiber optik selesai, kami akan melakukan monitoring dengan menggunakan secureCRT untuk melakukan pengecekan fisik apakah port yang telah di instal sempurna atau tidak. Info-info yang harus dilihat yaitu apakah port tersebut telah terhubung atau tidak. Kemudian melihat besar redaman pada kabel fiber optik.

Senin, 21 Maret 2011

Hari ke-6 PKL

Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada hari keenam ini, saya dan teman-teman diajak ke ruang transmisi kembali untuk pengecekan fisik router cisco 7606. Kami melihat keadaan router sedang bekerja dengan baik. Kemudian dari karyawan telkom, mencatat nomor serial router tersebut untuk di cek apakah sesuai dengan yang digunakan atau tidak.

Lalu tidak lama kemudian kami diberikan semacam e-book singkat tentang konfigurasi pada switch metro ethernet oleh pak Taufik. Kami disuruh untuk membaca dan memahami isinya. Kemudian kami diperlihatkan kembali konfigurasi metro ethernet dengan menggunakan software secureCRT. Pak Taufik menjelaskan dasar-dasar bagaimana cara konfigurasi dari awal hingga selesai. Maka diberikanlah contoh kecil, misalkan konfigurasi BTS Telkomsel di Gunung Putri.

Kami diperlihatkan port-port apa saja yang terlibat sebelum memulai konfigurasi. Kami melihat dan mengecek port dari BTS Telkomsel. Kemudian kami melihat port mana yang terhubung langsung oleh BTS Telkomsel. Lalu dicek port-port yang berhubungan langsung dengan BTS Telkomsel. Ternyata BTS Telkomsel terhubung langsung oleh switch metro ethernet yang berada di Cileungsi. Nah, dari Cileungsi akan ditujukan langsung ke kantor Telkomsel yang ada di daerah Jakarta (tempat spesifik kurang tahu).

Setelah mengetahui jalurnya, kemudian diberikan layanan apa saja yang akan diberikan pada jalur tersebut. Misalnya besar pengiriman paket data yang diizinkan untuk dilewati. Kemudian diberikan sistem keamanan IP pada jalur tersebut, dan lain-lain.

Jumat, 18 Maret 2011

Hari ke-5 PKL

Pada hari kelima ini saya dan teman-teman seperjuangan mendapatkan pengalaman baru. Saya diajak kembali oleh Asisten Manajer (Pak Agus Susila) untuk masuk ke ruangan transmisi. Ternyata kegiatan yang kami lakukan adalah instalasi modul SFP (konverter dari fiber optik ke elektrik) ke dalam router. Kami berada di dalam ruang transmisi dengan suhu di bawah 18 derajat sekitar 1 jam setengah. Begitu panjang proses instalasi modul ini ke dalam router. Padahal hanya memasukan slot modul ke dalam router saja. Tetapi tidak asal memasukan modul saja, ada tahapan-tahapannya untuk instalasi seperti itu.

Tahapan yang pertama kita memonitoring jaringan metro ethernet dengan menggunakan aplikasi secureCRT, yaitu dengan menghubungkan komputer ke router melalui kabel serial COM. Kemudian sebelum memasukan modul ke router kita akan mengecek port satu persatu untuk memastikan kalau portnya baik. Nah, ini dia yang buat lama proses instalasi modul, cek port satu per satu. Karena sebelumnya pernah terjadi kasus, modul telah dimasukan dan bekerja dengan baik, tetapi traffic datanya tidak berjalan. Router yang digunakan yaitu Router Alcatel 7750 SR-7. Maksud dari nama tersebut yaitu menggunakan merk Router Alcatel seri 7750 dengan Security Router (SR) 7, maksudnya terdapat 7 baris di satu router metro ethernet. Tiap baris terdapat 2 kolom, tergantung pemakaiannya. Maksimal tiap satu baris mampu memberikan aliran data sebesar 20 Gigabit. Jika 1 baris melebihi dari itu maka akan terjadi collapse. Oleh karena itu, tiap baris terdapat 2 kolom, sehingga tiap 1 kolomnya terdapat 20 port. Atau bisa juga tiap 1 kolomnya terdapat 2 port yang masing-masing 10 Gigabit.

Setelah proses pengecekan port selesai, barulah alat untuk pemasangan modul dimasukan ke dalam router. Kemudian kita tinggal menunggu konvergen dari alat tersebut agar siap dimasukan modul SFP sambil memonitoring. Modul SFP dimasukan ke dalam router lalu dilakukan lagi pengecekan tiap-tiap port yang telah dimasukan modul SFP. Begitu panjang proses instalasi modul SFP ini. Setelah semuanya selesai, barulah beres dan siap digunakan untuk pelanggan.

Sorenya, kami mendapatkan bimbingan materi untuk kajian tugas akhir dari pak Agus Susila. Kami dijelaskan mengenai kajian judul yang diberikan oleh beliau. Kajian yang direkomendasikan yaitu, :
1. Aplikasi 3G Telkomsel via Metro Ethernet
2. Aplikasi VPN via Metro Ethernet
3. Aplikasi speedy via Metro Ethernet

Dari ketiga judul tersebut, kami mengambil salah satunya untuk dijadikan judul tugas akhir. Semoga dengan judul yang direkomendasikan bisa menjadi judul tugas akhir yang disetujui oleh dosen Diploma.

Kamis, 17 Maret 2011

Hari ke-4 PKL

Hari keempat PKL ini benar-benar hal yang paling membosankan. Karena saya dan teman-teman tidak melakukan kegiatan apa-apa, hanya datang, monitoring, dan duduk manis di kursi yang sudah tersedia sambil menunggu perintah dari karyawan Telkom jika terdapat masalah pada jaringan Telkom. Tetapi saya akan memanfaatkan waktu kosong tersebut untuk membuat kerangka tugas akhir (TA) serta memikirkan judul kajian yang tepat untuk dijadikan topik dalam pembuatan tugas akhir saya.

Rabu, 16 Maret 2011

Hari ke-3 PKL

Pada hari ketiga, masih sama seperti kemarin. Belum mendapatkan pekerjaan apa-apa. Saya hanya duduk diam dan mengerjakan yang harus saya selesaikan, daripada nganggur tidak jelas mau ngapain. Tetapi tidak lama kemudian saya dan teman-teman lainnya bertemu dengan salah satu karyawan Telkom bernama Pak Taufik. Dia merupakan karyawan yang tidak lama lagi akan dipindah tugaskan ke Semarang. Sejak pertama kali bertemu dengannya, saya merasa nyaman karena dia begitu baik kepada kami dan juga enak untuk diajak mengobrol. Karena dia senang ngobrol.

Panjang lebar saya berbicara dengan dia, sharing-sharing ilmu pengetahuan jaringan dengannya. Dijelaskannya lagi tentang pekerjaan yang biasa dilakukan di divisi multimedia untuk memberikan kami bayangan dalam menentukan judul. Karena sampai saat ini judul untuk tugas akhir kami masih belum terpikirkan dan masih dalam bayang-bayang.

Kemudian saya diperlihatkan cara monitoring jaringan dan dijelaskan pula fungsi-fungsinya. Saya masih belum memahami cara kerja monitoring jaringan di Telkom, karena ini merupakan hal baru buat saya dan teman-teman lainnya. Semoga untuk ke depannya bisa lebih diperdalam lagi untuk monitoring jaringan metro ethernet di Telkom.

Selasa, 15 Maret 2011

Hari ke-2 PKL

Pada hari kedua ini tidak terlalu banyak perkerjaan seperti hari kemarin. Kami bertiga hanya menunggu dan monitoring saja. Kemudian Pak Agus dan Pak Nian sedang melakukan monitoring dan pembuatan jalur metro ethernet untuk pelanggan-pelanggannya dengan cara konfigurasi melalui komputer.

Tak lama kemudian kami disuruh untuk ikut ke ruang transmisi untuk mengecek router dan sekalian membuat saringan udara untuk router karena sudah kotor sekaligus kami sedikit bertanya tentang pekerjaan yang dilakukan oleh pak Nian tadi tentang pembuatan jalur metro ethernet. Karena saya tertarik melihatnya dan merupakan hal yang baru untuk saya, mungkin teman-teman saya juga. Setelah itu, kami kembali ke ruangan dan kembali seperti biasa, menunggu dan monitoring.

Beberapa lama kemudian kami diberikan tugas lagi untuk mengambil kabel fiber optik dan merapihkannya. Setelah merapihkan semua kabel, kami diajak untuk mengukur redaman pada kabel fiber optik oleh pak Agus dan Pak Nian. Peralatan yang kami gunakan hanya menggunakan laser source dan power source level tipe RX sebagai penerima saja.

Laser source yang digunakan berfungsi untuk mengetahui keadaan serat fiber optik apakah terdapat gangguan atau tidak. Misalnya apakah serat optik yang terdapat di dalam kabel putus atau tidak. Jika terdapat serat yang putus, maka cahaya laser yang ditembakan tidak akan sampai atau sedikit redup, sebaliknya jika serat fiber baik dan tidak putus maka cahaya laser yang ditembakan akan sampai dengan baik dengan cahaya yang terang.

Kemudian setelah di tes dengan laser source, kami diajak ke ruangan transmisi untuk mengukur redaman pada kabel fiber optik. Cara mengukurnya yaitu dengan memasukan ujung kabel yang satu ke dalam router yang telah di masukan modul SFP (konverter dari fiber optik ke elektrik) dan ujung yang satunya dimasukan ke alat ukur (power source level). Kemudian kita akan membaca redaman yang diperoleh. Redaman yang diijinkan yaitu jika λ = 1310 maka redaman yang diijinkan yaitu antara -05,00 s/d -10,00 dan jika λ = 1510 maka redaman yang diijinkan yaitu antara -05,00 s/d -15,00. Selain dari angka tersebut, tidak diijinkan digunakan untuk menggunakan kabel tersebut dalam pengoperasian. Sinyal yang diberikan dari router yaitu sekitar -05,00. Semakin kecil nilai redamannya, maka semakin baik juga untuk jalur lewat datanya. Pada pengukuran kabel yang kami lakukan yaitu kami mendapatkan hasil ukuran kurang lebih -06,20an (saya kurang hapal angka detailnya berapa) dengan λ = 1310. Maka kabel tersebut masih baik untuk digunakan.

PKL Pertama Kali dan Hari Pertama PKL

Akhirnya saya bisa mengisi kembali blog ini. Sudah lama saya tidak posting-posting di sini. Saya akan menulis pengalaman saya mengenai PKL (Praktek Kerja Lapangan) yang ada di Arnet Bogor Divisi Infratel PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar A.Md di Diploma IPB. Waktu pertama kali saya dan kedua teman saya (Laksmi dan Noordama) datang ke kantor Telkom, saya bertemu dengan orang yang akan membimbing saya pada saat di lapangan nanti, namanya Pak Agus Susila (Asisten Manager divisi Multimedia) dan ditemani dengan 2 orang lagi, yaitu bernama Pak Agus Trisna dan Pak Nian .

Saya sedikit diberikan penjelasan mulai dari struktur organisasi yang ada di Telkom sampai pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh karyawan Telkom. Lalu saya diajak untuk berkeliling ke ruangan transmisi yang ada di Arnet Bogor. Ternyata di dalamnya terdapat berbagai jenis router metro ethernet, dan switch seperti merk dari Cisco, Juniper, Alcatec-Lucent, dll yang biasa dikenal banyak orang. Kabel yang biasa digunakan untuk pengoperasiannya yaitu dengan menggunakan kabel Fiber Optik. Kami diberikan sedikit penjelasan tentang perangkat yang dipakai tersebut yang ada di dalam ruang transmisi.

Pada hari pertama saya dan kedua teman saya mendapatkan pengalaman baru, yaitu diajak untuk pergi ke suatu tempat ke daerah Gunung Putri tempat dimana salah satu kantor cabang Telkom Gunung Putri berada untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang jarang ditangani dan bisa jadi belum pernah, yaitu merapihkan kabel fiber optik pada ruangan transmisi Telkom Gunung Putri.

Di sana saya di bantu oleh kedua teman saya dan pembimbing lapangan serta karyawan Telkom yang lainnya. Kami pun mengerjakan tugas sesuai instruksi dari bapak-bapak yang sedang sibuk membongkar lemari router dan switch. Kemudian setelah itu kami merapihkan kabel-kabel fiber optik yang penataannya kurang rapih. Kami mengerjakan semuanya itu dari pagi hingga sore.

Setelah semuanya beres, kami diajak kembali ke daerah Cileungsi, kantor cabang Telkom Cileungsi. Di sana hanya mengecek dan memasukan modul SFP ke dalam router lalu kami pulang kembali ke Bogor.